Rabu, 27 Maret 2013

ALAT BANTU NON OPTIK BAGI PENYANDANG LOW VISION

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Difinisi atau pengertian tentang low vision yang ditetapkan akan berakibat kepada jumlah atau populasi dari low vision. Bagi kita yang akan memberikan pelayanan, definisi kerja tentang low vision lebih dibutuhkan. WHO menetapkan difinisi kerja tentang Low Vision sebagai berikut: “A person with low vision is one has impairment of visual functioning even after treatment and/or standard refractive correction, and has a visual acuity of les then 6/18 (20/60) to light perception or a visual field of less than 10 degree from the point of fixation, but who uses or is potentially able to use, vision for the planning and/or execution of a task”. Dari pengertian WHO diatas tentang Low Vision dapat ditangkap hal sebagai berikut:
A. Setelah diobati dan dikoreksi dengan kacamata, masih memiliki kelainan pada fungsi penglihatannya.
B. Ketajaman penglihatan 6/18 (20/60) sampai persepsi cahaya.
C. Lapang pandangnya kurang dari 10 derajat.
D. Dapat menggunakan atau berpotensi untuk menggunakan sisa penglihatannya dalam merencanakan dan melaksanakan tugas sehari hari.
Penelitian di Amerika tahun 1978 kepada 448.000 tunanetra hanya 7% yang buta total dan sisanya masih memiliki sisa dari dapat membedakan terang dan gelap sampai kepada ia bisa menggunakan matanya dalam proses pendidikan dan mereka yang disebut low vision.
Saat ini, jumlah penyandang low vision di seluruh dunia mencapai 245 juta orang. Angka tersebut lebih banyak daripada jumlah penyandang tuna netra yang jumlahnya 39 juta orang.Low vision adalah gangguan penglihatan dan lapang pandang menetap setelah melalui tindakan pengobatan dan atau operasi yang maksimal.Beberapa tindakan yang bisa diberikan kepada para penderita gangguan penglihatan tersebut adalah meliputi evaluasi dan rehabilitasi. Evaluasi bertujuan untuk menentukan alat bantu yang dibutuhkan oleh para penderita.
Rehabilitasi penglihatan, memang tidak akan mengembalikan penglihatan para penderita low vision ke keadaan normal. Namun dengan tindakan tersebut, mereka dapat memaksimalkan kemampuan penglihatan yang ada. Sehingga bisa lebih percaya diri, mandiri dan menjadikan hidup lebih bermakna.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu apa saja alat bantu non optik yang cocok untuk para penderita low vision dan bagaimana cara penggunaannya.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar pembaca mengetahui alat non optik apa saja yang bisa membantu memaksimalkan penglihatan yang ada pada penderita low vision.
BAB II
PEMBAHASAN
Tersedianya banyak alat bantu low vision memberi para praktisi dalam bidang low vision berbagai opsi untuk membantu anak-anak yang menyandang ketunanetraan. Seyogyanya tidak akan dijumpai suatu kondisi di mana anak low vision tidak dapat dibantu dengan suatu bentuk alat bantu low vision yang sesuai dengan kebutuhan pendidikannya.
Sebuah tim pembina penglihatan, yang keanggotaannya mencakup seorang optometris, guru spesialis tunanetra, petugas rehabilitasi dan orang tua anak, perlu mengadakan pertemuan konsultasi bersama anak untuk menentukan bentuk alat bantu low vision yang paling sesuai dengan kebutuhan individu anak itu. Pentingnya asesmen oleh seorang optometris yang berkualifikasi tidak dapat terlalu ditekankan, karena kaca mata dengan resep yang tepat hanya merupakan langkah awal dari penanganan low vision. Optometris, yang memiliki pengetahuan luas tentang proses penyakit tertentu yang mengakibatkan ketunanetraan itu, dapat melakukan pemeriksaan refraksi dan melakukan asesmen serta memberi advis sehubungan dengan masalah low vision yang dihadapi anak.
Bagi banyak anak, sebuah alat bantu low vision dapat merupakan alat yang serba guna. Akan tetapi, bagi kasus-kasus tertentu, alat-alat ini mungkin terbatas atau spesifik kegunaannya, dan tidak ada pendekatan yang standar ataupun cara pemecahan yang seragam, karena setiap anak memiliki kebutuhan visual yang berbeda.
Perbedaan dalam proses pembelajaran anak low vision dengan yang awas adalah penggunaan alat bantu penglihatan. Alat bantu penglihatan adalah alat yang membantu penglihatan anak low vision untuk melihat objek lebih jelas, lebih besar, kontras dan sebagainya.
Alat bantu tersebut bisa berupa alat bantu optik dan non optik. Optik banyak berhubungan dengan lensa dan kaca pembesar, sedangkan non optik banyak berhubungan dengan sarana lain diluar optik.
Adapun macam-macam alat bantu non optic untuk penderita low vision, yaitu :
a. Kertas bergaris tebal
Penggunaan kertas bergaris tebal ini adalah untuk menunjukkan baris yang tepat untuk menulis. Agar tulisan berada tepat di dalam baris dan tidak keluar garis.
b. Spidol hitam
Ketika kita menulis menggunakan pulpen biasa, tulisan akan terlihat tipis dan mungkin tidak oleh penderita low vision. Penggunaan spidol hitam bertujuan agar tulisan menjadi lebih tebal dan mudah dilihat kekontrasannya ketika dituliskan di kertas berwarna putih.
c. Pensil hitam tebal / pensil 3b
Meskipun memakai pensil, tulisan akan menjadi tebal karena memakai pensil ini.
d. Buku-buku dengan huruf yang diperbesar / large print
Huruf dicetak dengan ukuran yang lebih besar, biasanya diatas 14. Ini bertujuan agar tulisan menjadi lebih jelas dan dengan mudah dibaca.
e. Bingkai untuk menulis
Pemakaian bingkai bertujuan agar penulis mengetahui batas kertas ketika mereka menulis.
f. Reading stand / penyangga buku
Pemakaian reading stand bertujuan agar buku berada tetap di tempatnya. Pemakaian alat ini juga bertujuan adar buku tepat berada di depan orang yang ingin membaca buku tersebut.
g. Lampu meja
Penggunaan lampu meja bertujuan agar intensitas cahaya yang kita gunakan ketika membaca dapat diatur.
h. Typoscope reading guide
Dengan menggunakan typoskop kita dapat mengarahkan kepada huruf yang ingin dibaca.
i. Kode warna-warna terang dan kontras
Kode warna digunakan pada tempat-tempat seperti anak tangga untuk memudahkan penderita low vision ketika melangkah, tulisan pada kemasan agar terlihat lebih jelas.
j. Topi
Pemakaian topi ini bertujuan agar cahaya matahari yang masuk tidak berlebihan dan membuat penderita low vision menjadi silau.
Alat bantu non optik (non optic devices) yang dapat digunakan oleh siswa low vision dalam kegiatan membaca antara lain :
- Typoscop untuk mengarahkan huruf
- Reading stand untuk penyangga buku
- Adjustable reading lamp yaitu lampu belajar yang dapat diatur intensitas cahanya
- Large print berupa buku yang menggunakan tulisan huruf awas besar-besar dengan menggunakan ukuran huruf di atas 14 point.
Berikut ini adalah aktivitas sehari-hari yang sangat terganggu karena low vision namun akan dibantu oleh alat non optik
Aktivitas Alat Bantu Non Optik
Berbelanja Cahaya, petunjuk warna
Menyusun makanan kecil Petunjuk warna, penyimpanan konstan
Makan di luar Senter, lampu meja
Membedakan uang Susun dalam kompartemen-kompartemen
Membaca Cahaya, tulisan berkontras tinggi, tulisan berukuran besar
Menelepon Huruf telepon berukuran besar, catatan dengan tulisan tangan
Menyebrang Tongkat, menanyakan arah
Membaca label obat Kode warna, huruf berukuran besar
Membaca huruf di kompor Kode warna
Menyesuaikan termostat Model dengan huruf berukuran besar
Menggunakan komputer Warna kontras, program dengan huruf berukuran besar
Membaca tanda Bergerak lebih dekat
Menonton pertandingan olahraga Duduk di barisan depan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anak-anak penyandang low vision seyogyanya didorong untuk menggunakannya baik di rumah, di sekolah maupun di tempat bermain. Anak sering menolak alat-alat bantu low vision pada asesmen pertamanya, tetapi tim pembina penglihatan anak seyogyanya tidak menyerah melainkan mendorong anak pada setiap asesmen untuk mau bereksperimen dengan berbagai alat yang tingkat magnifikasinya cocok. Dorongan dan latihan yang tepat dalam penggunaan alat-alat ini dapat membuat anak sedikit demi sedikit mau menerimanya. Latihan dalam penggunaan alat-alat bantu low vision non-optik harus diberikan kepada anak agar mereka mampu menggunakannya semaksimal mungkin. Asesmen yang rutin dan tindak lanjutnya sebaiknya dilakukan setiap enam bulan, atau dapat juga lebih cepat jika anak, guru atau orang tua menghendakinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.she.yahoo.com/deteksi-gangguan-penglihatan-sedini-mungkin-4333948.html
http://d-tarsidi.blogspot.com/2008/06/alat-alat-bantu-low-vision-bagi-anak.html

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Saat Ospek Mahasiswa 2011